Fakta & data statistik Energi Indonesia

  • Konsumsi energi

    Ketergantungan Indonesia pada minyak, batu bara, dan gas alam sebagai sumber energi telah menyebabkan peningkatan pesat impor minyak dalam beberapa tahun terakhir. Bahan bakar fosil ini, sebagai polutan yang signifikan, berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara di banyak kota di Indonesia, sehingga semakin memperburuk kesehatan jutaan orang.

    Sumber: IEA (International Energy Agency)

  • Target Energi Terbarukan

    Pangsa energi terbarukan Indonesia yang hanya sebesar 19% masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju dan beberapa negara tetangga di sekitar. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi energi terbarukan yang signifikan seperti tenaga air, panas bumi, dan panel surya, Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan sumber energi ramah lingkungan ini.

  • Dampak Emisi Karbon

    Pada tahun 2021, Indonesia mengeluarkan 557 megaton (Mt) CO2, peningkatan yang mengejutkan sebesar 118% sejak tahun 2000. Penerapan lebih banyak sistem energi terbarukan dapat membalikkan tren ini. Mitigasi perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati, serta peningkatan kualitas udara dan air semuanya terkait langsung dengan pengurangan emisi CO2.

Pertanyaan:

Bagaimana Anda secara aktif berupaya mengurangi dampak terhadap masa depan lingkungan hidup di Indonesia?


Fakta energi Indonesia

Sumber: IEA (International Energy Agency), Statista, WHO (World Health Organization), IRENA (International Renewable Energy Agency), and the World Bank.

Total Konsumsi Energi Indonesia

  • Pada tahun 2021, 37% energi di Indonesia dikonsumsi oleh industri, 33,7% oleh transportasi, dan 19,5% oleh penggunaan perumahan.

Upaya Pemerintah Indonesia

  • Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, pemerintah mengalokasikan Rp94,4 miliar pada anggaran tahun 2023 untuk pengembangan panel PV atap di daerah tertinggal guna mempercepat akses listrik dengan sumber energi ramah lingkungan. Alokasi anggaran lainnya sebesar Rp500,45 miliar juga dialokasikan untuk pengembangan penerangan jalan berbasis tenaga surya (31.075 unit).

Sebuah kenyataan yang mencekik

  • Ibu kota Indonesia sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara dibandingkan pembangkit listrik alternatif ramah lingkungan seperti tenaga surya, Jakarta, yang memiliki polusi udara terburuk di dunia. Pada bulan Agustus 2023, Jakarta mencapai tingkat PM2,516 kali lebih tinggi dari pedoman WHO, dengan penduduknya mengalami langit abu-abu yang beracun dan masalah kesehatan. Polusi udara ini menyebabkan penyakit pernafasan, yang berdampak pada jutaan penduduk Jakarta dan menyebabkan kerugian miliaran dolar dalam hal layanan kesehatan dan hilangnya produktivitas.

sebuah janji untuk masa depan kita

  • Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030 melalui upayanya sendiri – atau sebesar 41% dengan dukungan internasional. Indonesia juga telah berjanji untuk mencapai emisi net-zero (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Potensi energi terbarukan memainkan peranan penting dalam mencapai target-target tersebut, dan dalam memenuhi permintaan energi dengan porsi energi terbarukan yang tinggi dalam bauran energi nasional.

pemakaian energi besar-besaran

  • Indonesia merupakan konsumen energi terbesar di kawasan ASEAN dengan pangsa sebesar 36% dari total konsumsi akhir kawasan. Di lebih dari 17.000 pulau, total konsumsi akhir (TFC) Indonesia telah mencapai 5,3 EJ (Exajoule) per tahun (setara dengan 923 juta BOE) pada akhir tahun 2020 (termasuk 140 PJ (Petajoule) untuk penggunaan non-energi).

Bepergian dengan kendaraan listrik (EV) semakin berkembang

  • Penggunaan listrik tumbuh secara eksponensial (dari tingkat yang sangat rendah saat ini) karena meningkatnya armada kendaraan listrik (EV) pada tahun 2050. Program akselerasi EV yang dicanangkan pemerintah menargetkan 12 juta mobil listrik akan beroperasi pada tahun 2050 dan 13 juta sepeda motor listrik pada tahun 2030. Pertimbangkan hal ini, pada tahun 2050 sebagian besar rumah tangga diproyeksikan memiliki satu mobil dan dua sepeda motor, sehingga permintaan energi di sektor ini akan tumbuh sebesar 3,1% per tahun.