MEMPERKUAT KETAHANAN DALAM MENGHADAPI BENCANA: PERAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA
Oleh: Tasseer Badri
Jawa Solar℠
27 Maret 2024
Memberdayakan Ketahanan: Ketidakpastian dan Solusi Tenaga Surya
Indonesia, negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, sangat rentan terhadap bencana alam. Letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, dan kebakaran hutan adalah kejadian yang kerap melanda berbagai wilayah di Indonesia. Bencana ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga melumpuhkan pasokan listrik, komunikasi, dan layanan penting lainnya.
Dalam situasi seperti ini, masyarakat dihadapkan pada tantangan berat. Tanpa listrik, kegiatan penyelamatan dan pemulihan pasca bencana menjadi terhambat. Namun, kabar baiknya adalah energi terbarukan dapat memainkan peran krusial dalam memperkuat ketahanan bencana di Indonesia.
Ketergantungan dan Kerentanan Jaringan Listrik Tradisional:
Sistem jaringan listrik tradisional di Indonesia masih didominasi oleh pembangkit listrik terpusat yang berbahan bakar fosil. Infrastruktur listrik ini sangat rentan terhadap kerusakan akibat bencana alam. Kabel listrik dapat putus akibat terjangan angin kencang, banjir dapat mengganggu jaringan transmisi, dan pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik dapat terputus. Akibatnya, masyarakat luas terjebak dalam kegelapan dan kesulitan untuk bangkit kembali.
Keunggulan Energi Terbarukan dalam Menghadapi Bencana:
Dibandingkan dengan sumber energi konvensional, energi terbarukan menawarkan beberapa keunggulan yang dapat meningkatkan ketahanan bencana di Indonesia:
Pembangkit Listrik Terdistribusi: Sumber energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat ditempatkan lebih dekat ke lokasi yang membutuhkan energi. Hal ini mengurangi ketergantungan pada jaringan transmisi jarak jauh yang rentan terhadap gangguan.
Kemandirian Pasokan Bahan Bakar: Sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin tidak bergantung pada pasokan bahan bakar eksternal yang dapat terganggu saat bencana. Mereka memanfaatkan sinar matahari atau tenaga angin, sehingga menjamin sumber energi yang lebih andal.
Potensi Mikrogrid: Sistem energi terbarukan dapat diintegrasikan ke dalam jaringan mikrogrid, yaitu jaringan listrik mandiri yang dapat beroperasi secara independen dari jaringan utama. Ini memungkinkan infrastruktur penting seperti rumah sakit dan tempat penampungan darurat untuk tetap menyala bahkan selama pemadaman listrik di wilayah luas.
Pemulihan Cepat: Panel surya dan turbin angin skala kecil dapat diperbaiki atau diganti lebih cepat dibandingkan infrastruktur jaringan listrik tradisional. Hal ini mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
Manfaat Melampaui Cadangan Listrik:
Kontribusi energi terbarukan tidak hanya sebatas menyediakan listrik cadangan. Berikut beberapa manfaat tambahan:
Mengurangi Ketergantungan pada Generator: Generator portabel yang sering digunakan setelah bencana, selain bising dan berpolusi, juga membutuhkan pasokan bahan bakar yang konstan. Energi terbarukan menawarkan alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Peningkatan Kualitas Udara: Bencana dapat merusak pembangkit listrik, sehingga meningkatkan polusi udara. Energi terbarukan menghasilkan energi bersih, sehingga kualitas udara membaik selama dan setelah bencana.
Keberlanjutan Jangka Panjang: Berinvestasi pada energi terbarukan akan memperkuat keamanan energi jangka panjang di Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang rentan terhadap fluktuasi harga dan ketidakstabilan geopolitik.
Contoh Nyata di Indonesia:
Beberapa daerah di Indonesia sudah mulai memanfaatkan energi terbarukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kerap dilanda bencana banjir dan kekeringan, tengah giat mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro. Di daerah lain seperti Bali dan Lombok, wisatawan kini dapat menikmati akomodasi yang menggunakan panel surya untuk mengurangi jejak karbon dan memastikan ketersediaan listrik meski terjadi gangguan pada jaringan utama.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga tengah mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga geothermal, mengingat Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia. Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang melimpah, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membangun ketahanan bencana yang lebih baik.
Menuju Masa Depan yang Lebih Tangguh:
Dengan mengintegrasikan solusi energi terbarukan ke dalam rencana kesiapsiagaan bencana, Indonesia dapat membangun ketahanan yang lebih baik dan memastikan pemulihan yang lebih cepat pasca bencana alam. Berinvestasi pada energi terbarukan bukan hanya tentang energi bersih, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.